Makalah Perpustakaan

Selain itu kepribadi manusia itu dapat berubah, itu berarti kepribadi manusia itu mudah atau dapat dipengaruhi oleh sesuatu. Karena itu ada usaha mendidik kepribadi, membentuk kepribadi, membentuk watak atau mendidik watak. Artinya berusaha untuk memperbaiki kehidupan anak yang nampak kurang baik, sehingga menjadi baik (Sijanto dkk,1984).


Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif,lebih mengerti ‘tabiat' dunia (Widarso,1994). Dengan demikian mahasiswa akan menjadi tahu bahwa seseorang yang merobek dan merusak buku, majalah dan banyak lagi, merupakan seseorang yang memiliki kepribadian yang buruk. Sehingga hal itu harus dihindari. Begitu pula dengan kebiasaan telat, tidak mengembalikan dan menghilangkan buku merupakan kepribadian yang tidak disiplin dan tidak bertanggungjawab. Kebiasaan itu harus dihilangkan supaya ia memiliki kepribadian yang baik.


Lalu bagaimana meningkatkan budaya gemar membaca di kalangan mahasiswa ? Sejauh mana campur tangan atau peran keluarga, dosen, perpustakaan maupun pemerintah dapat menciptakan budaya gemar membaca ? Berikut akan dibahas secara mendetail satu persatu :





A. Keluarga


Gemar membaca bukanlah sesuatu yang secara otomatis tumbuh sendiri. Membaca adalah sesuatu kebiasaan yang harus ditanam, harus dipupuk, harus dibina, harus dididik. Disinilah peran keluarga terutama orang tua, karena orang tua guru pertama yang akan berpengaruh kepada budaya baca individu. Untuk itu sejak dini harus ditanamkan dasar-dasar gemar membaca, menanamkan kebiasaan membacasangat membantu membangun budaya membaca. Beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua :


•  Menyediakan buku, majalah atau koran di rumah sebagai sumber bacan, bila perlu membuat perpustakaan keluarga.


•  Mengatur jadwal menonton televisi, sehingga seimbang antara menonton televisi dengan membaca buku


•  Mendorong anak untuk mencintai buku dan perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sering mengajak anak ke toko buku dan mengunjungi perpustakaan.


•  Menjadi contoh, dengan sesering mungkin membaca buku. Bagaimana orang tua akan menyuruh anak-anaknya membaca buku, bila sendirinya tidak pernah membaca buku ? Jelas anak tidak akan mau.


B. Pendidik / Dosen


Dosen adalah sarana yang paling berperan dalam memberikan motivasi budaya gemar membaca kepada mahasiswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan dosen guna menumbuhkan minat baca mahasiswa adalah :


•  Sediakan daftar buku bacaan yang berkaitan dengan mata kuliah. Usahakan buku tersebut mudah dicari dan murah sehingga mahasiswa dapat memiliki


•  Berilah tugas mahasiswa untuk membaca dan meringkas isi buku yang dibaca. Bila perlu hasil ringkasan tersebut dapat dikumpulkan supaya dosen mengetahui sejauh mana mahasiswa menangkap isi bacaan tersebut. Sebab membaca adalah kegiatan penterjemahan simbol atau huruf kedalam kata dan kalimat yang memiliki makna bagi seseorang (Bram dan Dickey,1986).


•  Memberikan penghargaan pada mahasiswa yang rajin membaca. Penghargaan dapat berupa sanjungan, nilai yang baik, atau hadiah buku. Hal ini baik untuk dilakukan karena dapat memotivasi mahasiswa lain untuk melakukan hal yang sama


•  Jadilah teladan. Dosen harus rajin membaca, ke perpustakaan dan membeli buku


C. Perpustakaan


Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Wiranto dkk,1997). Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan perpustakaan untuk meningkatkan budaya gemar membaca adalah :


•  Mempromosikan perpustakaan. Tujuan promosi perpustakaan adalah untuk memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis koleksi, kekhususan koleksi, jenis layanannya dan manfaat yang dapat diperoleh pengguna perpustakaan(Darmono, 2001). Diharapkan hal ini dapat menggairahkan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal.


•  Memilih bahan bacan yang menarik bagi pengguna perpustakaan


•  Menganjurkan berbagai cara penyajian kuliah yang dikaitan dengan tugas-tugas di perpustakaan


•  Memberikan kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan


•  Memberi kebebasan membaca secara leluasa kepada mahasiswa.


•  Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan kerasan berkunjung perpustakaan.


•  Memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang paling banyak meminjam buku dan tepat mengembalikan buku tersebut di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu.


D. Pemerintah


Banyak upaya yang dilakukan pemerintah guna mendukung budaya gemar membaca. Seperti mencanangkan bulan September sebagai Bulan Gemar Membaca, bulan Mei adalah Bulan Buku Nasional dan tanggal 14 September sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan. Biasanya dalam memperingati bulan-bulan tersebut, pemerintah membuat suatu acara seperti pameran buku, bedah buku, mengadakan lomba membaca danmasih banyak lagi. Namun kenyataannya berlalu begitu saja tanpa dimanfaatkan secara optimal.


Pemerintah juga mendirikan Perpustakaan Daerah di setiap provinsi dan Perpustakaan Keliling. Selain itu pemerintah dapat memberikan sumbangan buku-buku yang dibutuhkan pada perpustakaan dan daerah-daerah terpencil. Bagi masyarakat yang belum dapat membaca dan menulis pun pemerintah telah turut ambil bagian dengan memberikan pendidikan non-formal seperti Kejar Paket A untuk memberantas buta huruf. Hasilnya tingkat melek huruf di Indonesia 87%.


IV. Penutup


Meningkatkan kepedulian dan minat mahasiswa terhadap perpustakaan dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu meningkatkan budaya gemar membaca. Bila gemar membaca dikalangan mahasiswa tinggi maka mereka akan memiliki minat yang tinggi untuk memanfaatkan perpustakaan. Karena perpustakaan memfasilitasi atau tempat yang menyediakan sarana membaca. Dengan budaya membaca, pembaca dapat memperoleh banyak pengetahuan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepribadian si pembaca. Diharapkan kepribadian si pembaca menjadi lebih baik, akibatnya kepribadian merusak dan tidak disiplin dapat ditinggalkan karena merugikan perpustakaan dan pengguna perpustakaan yang lain.


Namun budaya gemar membaca tidak dapat tumbuh secara otomatis namun harus dipupuk sejak dini. Ini merupakan tugas dari setiap orang tua atau keluarga, dan juga dibantu oleh dosen, perpustakaan, dan pemerintah. Selain itu pihak masyarakat perbukuan dapat membantu dengan menyediakan buku-buku yang dibutuhkan pembaca. Sedangkan bagi pembaca sendiri tanamkan motivasi berprestasi dan rasa ingin tahu yang tinggi.


Bila pengguna perpustakaan telah menggunakan atau memanfaatkan pelayanan perpustakaan secara optimal maka perpustakaan tersebut sudah berhasil mencapai tujuannya. Namun prestasi perpustakaan sesungguhnya tidak dapat lagi hanya diukur berdasarkan kekayaan koleksi dan jumlah pengunjung yang datang langsung ke perpustakaan, melainkan dapat diukur dari jumlah orang yang menggunakan layanan perpustakaan tersebut. (Junaidi dan Krismiyati, 1999).



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment