PELUANG KERJA DI T.I

Biskom - Teknologi Informasi (TI) telah menjadi kebutuhan pokok setiap organisasi atau perusahaan, karena merupakan senjata paling ampuh untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Perkembangan TI yang pesat menyebabkan kebutuhan professional yang handal dalam bidang perencanaan, pengembangan, pengoperasian dan pengelolaan infrastruktur TI kian mendesak. Kebutuhan ini terutama dirasakan pada aktivitas institusi atau perusahaan yang memerlukan efisiensi, efektifitas, ketepatan dan kecepatan pemrosesan transaksi yang tinggi, seperti sektor bisnis, finansial, manufaktur, distribusi dan lain sebagainya. Sektor-sektor tersebut umumnya cukup cepat memanfaatkan perkembangan TI mutakhir yang ditawarkan saat ini dan tersedia di pasar. Selain itu pula pesatnya perkembangan dunia TI pada perusahaan-perusahaan dan aktivitas bisnis dewasa ini, membuat business opportunity seakan tiada habisnya, sehingga berbagai industri dewasa ini membutuhkan TI dalam jumlah besar.
Permasalahan pada umumnya yang ada saat ini seiring pesatnya perkembangan dunia TI adalah :
• Kurangnya tenaga terampil TI yang memiliki kapabilitas yang tinggi.
• Adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan tenaga kerja dengan kebutuhan SDM yang terampil di bidang teknologi informasi.
• Masih banyak dari kalangan profesional yang belum melek TI.
• Takut menghadapi perubahan, serta daya saingnya rendah.
Permasalahan yang muncul saat ini, seperti dikutip dari sebuah ulasan di Detikcom pada tanggal 27 April 2005, bahwa 57% pasar TI di Indonesia belum tergarap. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan tenaga TI yang siap terap dan profesional di Indonesia masih sangat kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas, karena pendidikan formal umumnya memerlukan waktu 3 sampai 4 tahun untuk meluluskan sarjananya. Namun demikian para lulusan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan dunia industri yang terus berkembang pada saat ini.
Tidak heran jika terjadi sebuah fenomena kesenjangan (gap) dan ketidakproporsionalan antara kebutuhan tenaga kerja TI dengan ketersediaan profesional TI yang siap terap, handal dan mampu memahami metodologi serta menangani teknologi informasi yang terus berkembang.

Apa yang Harus Dilakukan?
Bagaimana cara meningkatkan SDM yang sudah ada dalam hal kinerja dan produktivitas mereka? Banyak cara untuk melakukannya, yaitu antara lain training, seminar, dan workshop. Peningkatan tersebut tidak terbatas pada karyawan (staff) saja tetapi seluruh lini yang ada di organisasi atau perusahaan tersebut. Dewasa ini keberadaan SDM tidak hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan saja, namun lebih dari itu, perannya telah memasuki tahapan sebagai mitra.
Kurangnya sumber daya manusia yang menggarap industri TI, menyebabkan terbengkalainya sebagian besar lahan di sektor ini. Meski banyak sekolah yang menyediakan pendidikan TI, kualitas lulusannya dinilai kurang memenuhi standar industri.
Mengutip hasil penelitian perusahaan riset IDC, Djarot Subiantoro, Deputy Vice President PT. Sigma Cipta Caraka, mengungkapkan ada ketidakproporsionalan antara jumlah lulusan bidang science and engineering dengan tenaga ahli dibidang TI. Indonesia memiliki lulusan science and engineering paling banyak dibanding Singapura dan Filipina. Mencapai 39 persen. Tapi penyerapannya di bidang industri paling rendah. Jadi ada kesenjangan yang tajam.

Demikian halnya dengan bidang TI. Masih menurut IDC, saat ini masih banyak peluang kerja di bidang TI di Indonesia yang belum digarap. Padahal pasar yang tersedia bernilai US$ 1,7 miliar (Rp. 164 Triliun). Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia yang menggarap bidang ini. Oleh karena itu profesional muda bersiaplah membekali diri dengan pengetahuan yang berorientasi pada teknologi informasi, karena masih banyak peluang kerja di bidang ini yang sangat menjanjikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment