Modul 3
A.
Pengertian Katalog Perpustakaan
Hunter : Suatu daftar dari dan indeks ke suatu koleksi buku dan
bahan lainnya.
Gates : Suatu daftar yang sitematis
dari buku dan bahan-bahan lain dari suatu perpustakaan dengan informasi
deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik,
subjek, ciri khas bahan, dan tempatnya.
Taylor : Daftar susunan yang
sitematis dari seperangkat cantuman bibliografi yang merepsentasikan kumpulan
dari koleksi tertentu.
B.
Tujuan dan Fungsi Katalog
Perpustakaan
Tujuan :
- Digunakan oleh pemustaka dalam menemukan bahan pustaka berdasarkan pengarang, judul, subjeknya.
- Dapat menunjukkan dokumen apa saja yang dimiliki sebuah perpustakaan.
Fungsi :
Sebagai sarana temu balik informasi sistem komunikasi dan sebagai
daftar inventaris koleksi perpustakaan.
C.
Klasifikasi dan Katalogisasi
Pengertian Klasifikasi
a.
Penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah
atau standar yang ditetapkan. (Kamus Besar Bahasa)
b.
Pengelompokkan benda secara logis menurut ciri-ciri kesamaannya.
(Harrods Librarians Glossary)
c.
Usaha menata alam pengetahuan kedalam tata urutan sistematis. (Sulistyo Basuki)
Jenis Kegiatan Klasifikasi
a.
Klasifikasi Fundamental ( pengelompokkan berdasarkan subjek)
- Klasifikasi Artifisial (pengelompokkan berdasarkan ciri yang lain seperti warna, ukuran, bentuk fisik dan sebagainya)
Tujuan
Klasifikasi
a.
Dapat menentukan lokasi bahan pustaka didalam jajaran koleksi
perpustakaan sehingga memudahkan temu kembali informasi.
b. Mengumpulkan semua bahan pustaka yang
memiliki subjek yang sama dalam satu jajaran koleksi.
- Memudahkan dalam penempatan buku baru serta untuk kepentingan penyiangan.
D.
Garis Besar Kegiatan Pengkatalogan
Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi
ke dalam dua kegiatan:
1.
Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul,
pengarang, jumlah halaman, dll),
kegiatannya berupa membuat
deskripsi bibliografi, menentukan
tajuk
entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR
dan ISBD.
2.
Pengindeksan subyek, yang berdasar
pada isi bahan pustaka (subyek atau topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi
klasifikasi, pedomannya antara lain bagan
klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus. Kedua
BEBERAPA ISTILAH
Bahan pustaka, dokumen: Segala sesuatu yang menyimpan dan membawa informasi; paket informasi yang diadakan dan
disimpan di perpustakaan. Bahan pustaka tidak hanya berupa teks atau bahan tercetak, seperti buku,
jurnal, tetapi meliputi meliputi bahan non-cetak, seperti: gambar, peta,
CD-ROM, VCD, berkas komputer dan sebagainya.
Katalogisasi
(cataloging): Kegiatan atau proses pembuatan wakil ringkas dari bahan pustaka atau dokumen
(buku, majalah, CD-ROM,
mikrofilm, dll.). Istilah
ini kadang-kadang juga meliputi
klasifikasi bahan pustaka dan secara umum penyiapan bahan pustaka untuk digunakan pemakai.
Kadang-kadang disebut juga dengan
istilah pengindeksan (indexing).
Katalog (catalog): Presentasi ciri-ciri dari sebuah
bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.)
koleksi perpustakaan yang merupakan wakil
ringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara sistematis.
Klasifikasi (classification): Penyusunan sesuatu dalam
susunan yang logis sesuai dengan tingkat kemiripan atau kesamaannya.
Tajuk (heading):
Urutan karakter (huruf, angka, dll.) pada permulaan katalog; karakter ini menentukan letak atau urutan
katalog dalam berkas (misal laci). Tajuk biasanya berupa nama pengarang, istilah subyek,
judul atau notasi atau nomor klasifikasi yang
diambil dari sebuah bagan klasifikasi.
Entri (entry): Cantuman bahan pustaka atau dokumen
dalam sebuah katalog
Entri utama (main entry): Cantuman katalog
lengkap dari sebuah bahan pustaka, yang berisi deskripsi lengkap dan disertai
dengan jejakan atau indikasi tajuk-tajuk untuk entri-entri
lainnya.
Entri tambahan (added entry): Entri katalog
sekunder, cantumannya lebih ringkas dari entri utama (tidak disertai dengan jejakan).
Jenis Katalog :
- Katalog Pengarang : Katalog yang disusun berdasarkan abjad nama pengarang
Jenis nama pengarang :
Ø Pengarang perorangan
Ø Badan korporasi
Ø Nama pertemuan
- Katalog Judul : Disusun berdasarkan abjad judul dari semua bahan pustaka
- Katalog Subjek : Disusun berdasarkan subjek dari bahan pustaka yang diolah
Tipe
Penelusuran
Dari pola telusurnya, penelusuran dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
1.
Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan / atau sumber,
baru dari sini dihasilkan informasi aktual.
2.
Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari bank data,
kumpulan data, atau perorangan.
Dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan,
maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1.
Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara
konvensional/manual seperti menggunakan kartu catalog, kamus, ensiklopedi,
bibliografi, indeks, dan sebagainya.
2.
Penelusuran Informasi Digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media
digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog),
Search Engine (di Internet), Database
Online, Jurnal Elektronik, Reference Online, dan informasi lain yang tersedia
secara elektronik/digital.
Tahapan penelusuran Informasi
Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran
sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.
![]() |
Alat
Penelusuran Informasi
- Katalog Perppustakaan
- Bibliografi Buku
- Abstrak dan indeks Jurnal
- Artikel Jurnal
- Indeks Khusus
- Institusi dan orang
- CD-ROM
- Internet/ Online
Teknik Penelusuran Informasi
1.
Penelusuran Informasi melalui Katalog
Teknik penelusuran menggunakan katalog perpustakaan ini biasanya
difokuskan untuk menemukan sebuah kode atau angka klasifikasi yang akan
menuntun pemakai ke dalam sumber informasi / koleksi perpustakaan yang
dibutuhkan. Pemakai dapat menelusur melalui 3 entri penting yakni berdasarkan
judul, pengarang dan / atau subyek.
Diagram alur penelusuran melalui katalog.
![]() |
2.
Penelusuran Informas melalui Bibliografi
Teknik ini mirip dengan katalog, hanya
bibliografi cakupannya lebih luas lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang
dimiliki perpustakaan akan tetapi juga di luar perpustakaan.
Alur proses penelusuran informasi melalui
bibliografi.

3.
Penelusuran Informasi melalui Indeks
Indeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting
yang terdapat dalam sebuah karya tulis / bahan pustaka yang disusun secara
alphabetis.
Beberapa contoh pemanfaatan indeks:
a. Indeks dalam buku-buku ilmiah
b. Buku Indeks
c. Indeks (artikel) majalah
d. Majalah indeks
e. Indeks surat kabar
f. Indeks makalah
g.
Indeks khusus lainnya
4. Penelusuran
Informasi melalui Abstrak
Abstrak di
samping menunjukkan tempat informasi, juga memuat ringkasan informasi dari
subyek yang ada. Dan secara definitive, abstrak merupakan pemadatan dari sebuah
karya seperti laporan penelitian, artikel majalah/jurnal, prosiding, dan
lain-lain.
5.
Penelusuran Informasi melalui Kamus & Ensiklopedi
Kamus biasanya
digunakan untuk mencari informasi singkat tentang ejaan, etimologi,
batasan/definisi, pengucapan, padanan kata, pembagian suku kata, dan informasi
gramatika. Kamus ini biasanya juga disusun secara alphabetis sehingga
memudahkan pemakai dalam menelusuri informasi yang diinginkan.
Ensiklopedi
merupakan alat telusur yang sejenis dengan kamus, hanya ensiklopedi biasanya
memuat informasi yang lebih lengkap dan biasanya tidak hanya memberikan arti,
padanan, maupun ejaan akan tetapi juga dapat membahas lebih dalam lagi seperti
sejarah, dan keterangan lainnnya.
6. Penelusuran
Informasi melalui Jaringan Informasi Perpustakaan
Jaringan
informasi perpustakaan adalah salah satu alat yang dapat memberikan solusi
kepada pemakai untuk mencari informasi secara lebih luas. Jaringan menjadi
penting karena akan membentuk sebuah jejaring informasi yang luas, terintegrasi
dan lebih lengkap.
7. Penelusuran
Informasi melalui Komputer dan Internet
Penelusuran
informasi melalui komputer dan media internet telah membawa orang untuk
menembus batasan-batasan yang semula ada pada teknik penelusuran informasi
secara manual / konvensional. Melalui OPAC, Search Engine, Database Online dan
fasilitas lainnya pemakai perpustakaan akan lebih mudah mendapatkan informasi
yang dikehendaki, dengan jenis dan macam yang cakupannya lebih luas lagi.
8. Penelusuran
informasi melalui media lain
Misalnya brosur,
pamlet, atlas, globe, peta, direktori, buku pedoman, buku tahunan, dan
lain-lain.
Penelusuran
literatur berdasarkan jenis dokumen
- Jurnal/ Majalah
- Indeks tercetak
- Buku referensi
Modul 4
Penelusuran Literatur Menggunakan Basis Data
Pengertain
basis data adalah sama dengan perpustakaan computer elektronik yaitu informasi
mengenai buku-buku, artikel majalah, artikel surat kabar, laporan penelitian,
standar, paten dan informasi yang disimpan didalam computer.
Komponen
dasar basis data:
1.
Sitasi
bibliografi yang terdiri dari judul, pengarang, jenis terbitan, tanggal dan
sumbernya.
2.
Isi pokok
berupa abstrak, ringkasan, teks lengkap, atau fakta.
3.
Kata kunci
descriptor.
Sitasi adalah Menunjukkan asal-usul atau sumber suatu
kutipan, mengutip pernyataan,
atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang
dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan
tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Jenis
basis Data :
1.
Basis data
referensi
a.
Basis data
bibliografi
b.
Basis data
referal
2.
Basis data
sumber
a.
Basis data
numeric
b.
Basis data
tekstual numeric
c.
Basis data
sifat-sifat yang memuat kamus atau buku pegangan, khusunya kimia, fisika, dan
biomedik
d.
Basis data teks
lengkap memuat teks lengkap dari dokumen aslinya.
e.
Basis data
grafik dalam format grafik
f.
Basis data
geografi
Alasan
menggunakan basis data :
1.
Dapat menelusur
dan melokasi informasi dalam waktu singkat dan informasi yang dimuat banyak
sekali.
2.
Lebih mudah
digunakan untuk penelusuran dibandingkan jika menggunakan terbitan tercetak.
3.
Dapat
memperoleh informasi terbaru.
4.
Selalu
bertamabah karena selalu diperbaharui.
5.
Lebih fleksibel
6.
Dapat memberi
jawaban yang akurat dan segera
7.
Informasinya
sangat banyak
8.
Bisa diakses
dari setiap tempat
9.
Basis data
khusus tersedia untuk setiap cabang dan setiap bidang keahlian dan ilmu
pengetahuan.
Pangkalan data yang terdapat di dalam negeri
1.
PDII- LIPI
2.
Pusat
komunikasi hasil pertanian badan penelitian dan pengembangan departemen
pertanian
3.
Pusdata
departemen perindustrian dan perdagangan
4.
Pusat pembinaan
hokum nasional
5.
Pusat sumber
daya multi media
0 comments:
Post a Comment